Nasihat

  nasehat lain...
Blog ini milik Arif Rahman Hakim, seorang pria berputra 8 (delapan) yang juga anggota legislatif dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Blog ini berisi berbagai hal yang ingin saya ungkapkan, tentang pikiran saya, keluarga, teman-teman, pekerjaan dan kiprah PKS di seluruh dunia, namun tentu saja terutama di Yogyakarta.
Kepada semua pengunjung blog ini saya harap dapat terbantu dengan artikel-artikel yang saya muat.
silahkan memberi komentar jika perlu.

PKS BANTUL KEHILANGAN 10.000 SUARA TIDAK MASUK DPT



Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bantul mengaku kehilangan 10.000 lebih suara konstituennya pada pemilu legislatif 9 April lalu.



Hal itu terjadi karena mereka dipaksa tidak memilih akibat tidak masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Sebanyak 10.000 lebih konstituen kami tidak dapat menggunakan hak pilih akibat tidak masuk dalam DPT. Padahal dalam DPS mereka masuk, tapi kemudian menghilang pada DPT. Angka itu setara dengan nilai satu kursi di DPRD Bantul," kata Ketua DPD PKS Kabupaten Bantul Arif Haryanto di kantornya, Senin (13/4).
Menurut Arif, temuan PKS adanya konstituen yang tidak masuk dalam DPT telah dilaporkan kepada KPUD Bantul. Namun demikian tidak mendapat respon yang baik hingga saat pemilu legislatif berlangsung warga yang tidak masuk dalam DPT tidak dapat menggunakan hak pilihnya.
Arif menjelaskan, selain soal DPT, pihaknya juga menyayangkan sikap tidak profesional yang ditunjukan beberapa PPS, misalnya soal lembar C1. Banyak saksi tidak mendapatkan C1 karena alasan petugas PPS capai atau sudah larut malam. Bahkan ada PPS yang tidak mau memberikan salinan C1 dengan alasan bukan hak saksi menerimanya.
Agus Effendi, Ketua Bidang Hubungan Media menambakan, hal serupa terjadi di PPK Kasihan. Di sana ada kejanggalan hasil C1 antara saksi dan PPK. Awalnya PPK enggan membuka kotak untuk menyocokkan data dengan C2. Setelah PPK mau membuka ternyata ada C1 yang hilang dari kotak suara.
"Ternyata lembar C1 sudah ditemukan tertempel di depan beberapa saat kemudian. Saya kira ada beberapa pihak yang bermain. Tapi saya tidak bisa memastikan siapa atau pihak mana yang bermain," katanya.
Agus Sumartono, Ketua Biang Kewilayahan menambahkan, hasil pemilu legislatif 2009 dinilai cacat karena tidak adanya transparansi. Pihaknya juga menyayangkan adanya anggota Panwascam yang ikut telibat dalam proses rekapitulasi hasil suara. Seharusnya anggota Panwascam hanya mengawasi karena rekap data bukan tanggung jaawab mereka.
"Itu di luar tugasnya. Seharusnya mereka hanya mengawasi. Parahnya lagi, selain membantu merekap, ternyata mereka juga salah memasukkan data dari hanya satu misalnya menjadi 61. Itu kan enggak benar," jelasnya.
Ketua Panwaslu Bantul Tentrem Widodo membenarkan adanya anggota Panwascam yeng membantu dalam proses rekap suara. Namun Tentrem mengatakan hal itu semata-mata dilakukan karena toleransi. Di samping itu, anggota Panwascam sama sekali tidak mempengaruhi hasil rekap suara yang ada.
"Memang di beberapa daerah ada anggota Panwascam yang membantu PPK. Itu karena mereka kasihan saja, PPK-nya kecapaian. Jadi mereka berinisiatif membantu. Itu pun tidak merubah apa-apa. Toh hal itu dilakukan kalau PPK-nya open, kalau tidak berkenan ya tidak," katanya.
Tentrem menjelaskan, anggota Panwascam memang diperbolehkan membantu PPK dengan catatan tidak merubah data apa pun yang dihasilkan. (c6)

Bernas, Bantul, Selasa, 14 Apr 2009 11:47:28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

blogger templates | Make Money Online